68 Cinta Untuk 68 Tahun Indonesiaku (Buku Baru Murah)

Telah Terbit!



Judul : 68 Cinta Untuk 68 Tahun Indonesia
Kategori : Kumpulan Esai
Ukuran : 14,8 x 21 cm
Halaman : 225 halaman
Penerbit : Rasibook
Harga : Rp. 47.500,- (Diskon 5% jika pesan melalui saya) = Rp. 45.000,-

Buku ini berisi kumpulan ungkapan cinta untuk Indonesia, segala asa dan kebanggaan akan tanah air tercinta.

Aku yakin, dari sekian banyak yang membencimu, masih ada sisa-sisa manusia yang mencintaimu. Biarlah kami, bagian dari manusia yang tersisa itu yang akan menemani dan menghapus dukamu dengan semangat nasionalisme dan janji memerdekakan diri. Merdeka dari kebodohan, kemiskinan dan ketidakadilan. 


Indonesiaku, maafkan kami, izinkanlah kami membuktikan cinta dengan berada pada barisan manusia yang tersisa. Mungkin tidak banyak yang bisa kami beri, tapi percayalah kami bukanlah debu yang bila tertiup angin akan menutup keindahanmu.


Cara Pesan:
Ketik:
68CU_(Nama)_(Jumlah Pesan)_(Alamat Lengkap)_(No HP)
Kirim Ke 089667878542
atau Inbox FB: Ahsanul Marom (https://www.facebook.com/ahsanszs)
atau email: ahsanul_m4120m@yahoo.co.id

Yang katanya ngaku cinta Indonesia, yuk dipesan!

Bahasa Indonesia Diajarkan Di 79 Sekolah Australia


Citizen6, New South Wales - Menyambut Kongres Bahasa Indonesia X yang akan dilaksanakan di Jakarta tanggal 28-31 Oktober 2013, berikut ini merupakan tulisan tentang perkembangan pembelajaran Bahasa di New South Wales, Australia dimana Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari dalam kurikulum sekolah Australia.

Mata pelajaran Bahasa Indonesia digolongkan sebagai bagian dari mata pelajaran bahasa asing yang disebut juga Language Other Than English (LOTE). Kewajiban untuk mempelajari lebih dari satu bahasa merupakan bagian dari kurikulum sekolah di Australia. Bila bahasa asing tertentu tidak diajarkan di sekolah, siswa Kelas 7-12 dapat mempelajari bahasa asing yang merupakan bahasa ibu (bahasa asal) pada sekolah-sekolah pengajaran bahasa asing yang melakukan aktifitasnya pada setiap hari Sabtu. Pemerintah New South Wales (NSW) memberikan kesempatan berdirinya sekolah pengajaran bahasa asing ini.

Pembelajaran Bahasa Indonesia di Australia khususnya di New South Wales (NSW) disadari mengalami penurunan drastis sejak 10 tahun terakhir ini, terutama setelah tragedi Bom Bali tahun 2002. Namun dengan adanya pengeluaran Buku Putih Australia in Pacific Century pada Oktober 2012 oleh Pemerintah Australia telah membawa harapan baru bagi perkembangan pembelajaran Bahasa Indonesia. Sebagai bentuk implementasi dari Buku Putih Australia tersebut, Pemerintah Australia telah membentuk kurikulum untuk pengajaran bahasa Asia di antaranya memasukan Bahasa Indonesia sebagai salah satu dari empat bahasa Asia yang wajib dipelajari di sekolah-sekolah Australia.

Saat ini diperkirakan terdapat 28 Sekolah Dasar dan 51 Sekolah Menengah yang mengajarkan Bahasa Indonesia di NSW. Pada tingkat perguruan tinggi, University of Sydney dan University of New South Wales masih mengajarkan Bahasa Indonesia melalui program studi Indonesia.



Upaya KJRI Sydney

Terbeban dengan kondisi pembelajaran Bahasa Indonesia, KJRI Sydney bersama dengan Department of Ediucation and Communities New South Wales, University of Sydney dan organisasi masyarakat Australia Indonesia Association (AIA) NSW giat menyelenggarakan kegiatan-kegiatan untuk mendukung pembelajaran Bahasa Indonesia di NSW, diantaranya: pelaksanaan Konperensi Siswa Bahasa Indonesia, Konperensi Guru-guru Bahasa Indonesia di Sydney, Beasiswa Program Bahasa Indonesia, Peluncuran Buku Berbahasa Indonesia, Lomba Karya Tulis “Kompetisi Siswa”, serta upaya KJRI lainnya berupa Pembentukan Sekolah Indonesia Pelangi di Cambeltown NSW dan Pengaktifan Kembali Gugusdepan Gerakan Pramuka Indonesia di Australia 001-002.

Keberadaan Pengajar Bahasa Indonesia
Sekolah-sekolah di NSW mengalami kecenderungan kekurangan tenaga pengajar Australia yang memiliki kwalifikasi sebagai pengajar Bahasa Indonesia, mengingat banyak yang sudah memasuki masa pensiun, disamping itu kebanyakan pengajar yang masih bertugas saat ini sudah cukup senior dan juga akan memasuki masa pensiun. Pemerintah RI kiranya dapat bekerjasama dengan Pemerintah Australia untuk mengambil kesempatan mengisi kekosongan pengajar Bahasa Indonesia di NSW yang selain harus memiliki kwalifikasi sebagai pengajar Bahasa Indonesia juga harus memilki kemampuan berbahasa Inggris yang baik.

Rumah Budaya Indonesia
 
Bulan November 2012 lalu, Tim Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah melakukan diseminasi rencana pembentukan Rumah Budaya Indonesia (RBI) di Sydney. Melalui RBI, kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia di NSW dapat dikembangkan. Diseminasi ini disambut positif oleh masyarakat Indonesia di NSW, namun realisasi pembentukan RBI masih belum nyata dilakukan oleh Pemerintah. (Nicolas Manoppo/kw) 
 
 
 

Jadi, Masih Malu Berbahasa Indonesia dan Ingin Selalu Sok Berbahasa Inggris Biar Terlihat Gaul?

Kisah Mengharukan Putri Herlina, Sang Putri Yang Terbuang (Based On True Story)

Halo sobat Arfo, kita berjumpa lagi nih. Iseng-iseng buka youtube tiba-tiba saya nemuin video yang sangat mengharukan, membuat siapa saja yang menyaksikan video tersebut berkaca-kaca apabila meresapi video itu. Video yang diunggah tanggal 17 Oktober 2013 oleh akun inspiring itu telah ditonton 3144 pasang mata (sampai tulisan ini ditulis) dan mendapat thumb up 36 orang.

Dalam video berdurasi 7 menit 17 detik itu diceritakan kisah seorang Putri Herlina. Berikut sedikit kisah dari Putri Herlina yang langsung saya cop-past dari laman yang sama.
Namanya adalah Putri Herlina. Dia dilahirkan pada 3 oktober 1988 dan dia ditinggalkan oleh orantuanya di rumah sakit setelah kelahirannya. Mungkin kedua orangtuanya malu memiliki anak yang tidak mempunyai dua tangan. Seseorang kemudian mengambilnya... bukan untuk di rawat atau disayang, bayi mungil tanpa tangan itu diletakkan di dalam kardus, diletakkan di pinggir jalan untuk mengumpulkan uang belas kasihan, Dia pernah tidur di jalanan , beralas kardus, berselimut debu dan panas cahaya matahari. Sampai panti asuhan Sayap Ibu menyelamatkannya dari jalanan. Dia kemudian dirawat oleh Bu Naryo dan Pak Naryo selaku pengelola panti tersebut. Dia tumbuh menjadi anak yang tidak berbeda dengan yang lainnya. Menulis, makan, menggosok gigi, memakai baju, Putri kecil melakukannya sendiri.

Ketika SD sampai SMA, dia tidak mau diperlakukan istimewa, Dia tidak mau disiapkan meja khusus, cukup sebuah kursi tambahan disampingnya sebagai alas buku ketika dia mengangkat kakinya. Putri Herlina, di sekolah dia dipanggil Putri, di panti dia dipanggil Lina. Gadis cantik ini tumbuh di dalam panti dengan segala keterbatasannya. Sekarang Dia menjadi gadis yang cerdas, dan mendedikasikan waktunya untuk mengurus bayi-bayi yang senasib dengannya.

Pada Juni 2011 seorang donatur (Saptuari) yang juga seorang blogger datang mengunjungi panti, Dia memberikan donasi dan menuliskan kisah tentangnya di blog. Setelah itu cerita tentangnya dibaca oleh banyak orang, beberapa media datang ke panti itu meliput aktivitasnya. Dia menjadi lebih dikenal sekarang dan muncul di beberapa acara TV di Indonesia, Dia juga mendapat penghargaan sebagai salah satu wanita inspiratif dalam sebuah award.

Suatu hari datanglah pangeran kepadanya. Namanya adalah Reza Somantri, Pangeran ini kemudian melamarnya, Pangeran berhati mulia ini datang dari keluarga terhormat dia merupakan anak dari mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia. Dia berhasil meyakinkan kedua orantuanya dan keluarganya bahwa ia akan menikahi gadis yang luar biasa. Kedua Orangtuannya merestuinya untuk menikahi gadis pilihannya. keluarga itu memiliki hati yang luar biasa luasnya dengan menerima Herlina dalam keluarga terhormat mereka.

Dan pernikahannya diselenggarakan pada 13 Oktober 2013, Dihadiri oleh berbagai tamu terhormat juga pengurus dan anak-anak panti asuhan, ketika Reza Somantri dengan tegas mengucapkan ikrarnya, menerima Putri Herlina secara sah menjadi istrinya, Banjir airmata dari para tamu yang hadir, juga ibunda Reza tak henti-henti mengusap matanya, tamu-tamu yang hadir juga terharu, seorang bapak di sudut dengan sapu tangan di wajahnya. Tak terkecuali kameramen dan fotografer dengan mata berkaca-kaca yang mengabadikan moment itu dengan penuh takjub tak berkesudahan.

Adik-adik panti asuhan diundang semua, satu persatu mereka menyalami Putri, memegang tangan mungil yang ada di pundak Putri, Mereka melepas kakak yang selama ini menemani mereka, kakak yang hidup bersama mereka belasan tahun, menghadapi bersama-sama takdir mereka, lahir dengan hidup terbuang tanpa keluarga dan orang tua.

Pernikahan dan kisah perjuangan dan mengharukan mereka tertulis di koran-koran lokal, web berita online, Twitter, Facebook, juga blog-blog dan forum-forum di internet. Akhirnya dia menemukan kebahagiannya sekarang mereka menjalani takdir baru hadiah terindah dari Tuhannya.
Berikut video yang mengharukan itu.

Dari video tersebut dapat diambil hikmah bahwa seorang Putri Herlina yang (maaf) tak mempunyai tangan saja masih berusaha berguna bagi yang lain dan peduli dengan sesama, apalagi kita yang dikaruniai tangan yang lengkap, sudah barang tentu kita bisa lebih dari Putri Herlina.