Phrase of Love

.....

Tapi satu jam telah berlalu. Shandi masih bingung dengan hadiah untuk sang kekasih, Tiara. Tak jarang dia harus keluar masuk toko dengan tangan hampa. Kosong. Namun, tiga puluh menit kedua berlalu, semburat pelangi menghias imajinasi, menjadikan inspirasi.Tanpa pikir panjang, Shandi masuk ke dalam toko itu. Lantas berlari menuju lantai dua toko. Diambilnya barang itu, lekas membayar di kasir. Shandi pun tersenyum manis, seakan dia mendapat harta karun terbesar dalam hidupnya.

Keeseokan harinya, malam hari. Shandi telah menanti Tiara di salah satu restoran ternama di kota. Disiapkannya alunan merdu dari biola musisi restoran. Terlihat pula dua buah lilin menhias meja. Indahnya bunga mawar tak terhindar dari pandangan. Indah. Shandi pun telah siap dengan hadiahnya. Jas hitam pekat, celana hitam kelam, dengan baju warna putih dan celana kupu-kupu merah menambah keistimewaan hari ini.  Malam ini pun akan menjadimalam yang panjang.

Tak lama, Tiara datang dengan pakaian yang terkesan sederhana, meneteng tas berisi perlengkapan balet. Tanpa aba-aba, musisi restoran memainkan biola dengan nada romantis. Shandi berlutut perlahan di depan Tiara yang terdiam seribu bahasa di depan pintu. Dikeluarkan hadiah spesial itu. Sepasang sandal berwarna putih dengan hiasan kelapa panda. Tiara mengerutkan dahi. Lantas Shandi mengeluakan surat berisi: Tiara, sungguh aku tak dapat berhenti mencintaimu. Aku akan menyayangimu seumur hidupku, menjagamu dengan kemampuanku. Sengaja kuberikan sandal ini untukmu. Karena aku ingin memulai dan merajut hidup ini bersamamu dari bawah. Menghiasi hidup dengan kesederhaan yang indah. Dibalut cinta dan kasih di dalamnya. Maukah kau menjadi pendamping hidupku? Usai membaca surat itu, Tiara terkejut melihat Shandi membuka box beludru berisi cincin.

0 komentar:

Posting Komentar

Nggak usah sungkan buat nanya atau nulis disini, selaw aja.
Jangan lupa klik iklannya juga ya, buat support kami :)))