Italia yang mengincar kemenangan demi memenuhi target lolos ke perempatfinal langsung tampil menyerang sejak awal pertandingan. Pertandingan baru berjalan 3 menit, Italia sudah mendapatkan peluang emas melalui tendangan Mario Balotelli. Sayang, tendangan penyerang Manchester City itu masih belum menemui sasaran.
Seperti ketika menghadapi Spanyol di pertandingan pertama, Italia tampil garang dan intensif menyerang.
Italia yang memainkan pola 3-5-2 mendominasi jalannya pertandingan. Kreator tim, Andrea Pirlo pun leluasa mendistribusikan bola. Apalagi, playmaker Juventus itu dibantu oleh bek Christian Maggio dan Leonardo Bonucci yang percaya diri naik membantu serangan.
Gelandang-gelandang italia seperti Claudio Marchisio pun tidak segan-segan menghadirkan terapi kejut bagi gawang Kroasia yang dikawal Stipe Pletikosa melalui tendangan keras dari luar kotak penalti. Tandem Balotelli, Antonio Casano pun rajin turun menjemput bola dan bergerak bebas di belakang Balotelli. Barisan gelandang Italia intensif bermain di sekitar kotak terlarang Kroasia sambil menanti celah.
Pada menit 16, Balotelli kembali mendapat peluang emas melalui sepakan keras dari luar kotak penalti. Sayang, tendangannya yang mengarah tepat ke Pletikosa berhasil ditepis dengan mudah.
Kroasia tidak tinggal diam menghadapi Italia. Dimotori Luka Modric, Kroasia mampu mengimbangi agresifitas Italia melalui umpan-umpan pendek. Skuat asuhan Slaven Bilic itu kemudian gencar melepaskan umpan-umpan crossing langsung ke pertahanan Italia. Umpan-umpan crossing banyak dilepaskan oleh pemain-pemain sayap Kroasia untuk mengkomodir duet Nikica Jelavic dan Mario Mandzukic yang fasih menyambut umpan-umpan lambung.
Asik menyerang, menghadirkan cukup celah di pertahanan Kroasia. Barisan pertahanan Kroasia pun dibuat kesulitan menghambat laju Cassano dan Balotelli. Beberapa kali akselerasi Cassano mampu mengecoh pertahanan Kroasia yang digalang oleh Ivan Strinic, Vedran Corluka, Gordon Schildenfeld, serta Darijo Srna. Antonio Cassano sempat mendapat peluang emas setelah memanfaatkan celah pertahanan Kroasia yang terlaluf fokus menjaga Balotelli. Tendangan pemain AC Milan pada menit 33 masih melebar dari gawang.
Agresifitas Italia klagi-lagi nyaris menggetarkan jala gawang Kroasia melalui aksi Claudio Marchisio pada menit 37 yang mengecoh pertahanan Kroasia. Stipe Pletikosa pun dipaksa melakukan dua penyelamatan gemilang terhadap aksi gelandang Juventus itu.
Pertahanan kokoh Pletikosa akhirnya bobol melalui tendangan bebas Andrea Pirlo pada menit 38. Pletikosa sebenarnya nyaris berhasil menepis tendangan pemain 32 tahun itu. Sayang, bola sepakan Pirlo terlalu deras mengarah mulus ke gawang Kroasia.
Unggul satu gol, skuad asuhan Cesare Prandelli itu justru makin menambah daya gedor. Pasukan Kroasia praktis jatuh bangun menahan gempuran bertubi-tubi tim Azzurri. Aliran bola Kroasia bahkan selalu berhasil dipatahkan lini tengah Italia yang mengandalkan Danielle De Rossi sebagai jangkar tim.
Memasuki babak kedua, kedua tim tetap bermain terbuka. Italia dan Kroasia tetap tukar serangan namun, Italia lebih dominan dan kerap mengurung pertahahan Kroasia. Kroasia pun mengandalkan serangan balik nan cepat untuk membongkar pertahanan Italia.
Intensitas serangan Luka Modric cs meningkat dibandingkan dengan babak pertama. Namun, barisan pertahanan Italia yang dikomandani Giorgio Chiellini bermain rapat dan berhasil menghalau serangan-serangan Kroasia. Umpan-umpan crossing Kroasia selalu berhasil dibendung oleh pertahanan Italia. Kroasia praktis mengandalkan sepakan-sepakan keras dari luar kotak penalti karena frustasi mencari celah pertahanan tim Azzurri.
Cesare Prandelli pun memasukkan Riccardo Montolivo dan menarik keluar Thiago Motta yang cedera pada menit 62 untuk meningkatkan serangan dan menjaga keseimbangan tim. Pasalnya, pemain yang musim depan berseragam AC Milan itu memiliki kemampuan bertahan dan menyerang yang sama baiknya.
Eks pelatih Fiorentina itu kemudian memasukkan Antonio Di Natale menggantikan Mario Balotelli pada menit 69 untul menghadirkan variasi serangan.
Kesabaran Kroasia dalam membongkar pertahahan Italia akhirnya membuahkan hasil pada menit 72. Umpan silang Ivan Strinic dari sisi kanan pertahanan Italia berhasil diterima Mario Mandzukic dengan tenang. Sepakan kerasnya dari depan gawang gagal ditepis Gianluigi Buffon. Skor 1-1.
Kebobolan, tim Azzurri kembali menekan Kroasia. Prandelli pun memasukkan Sebastian Giovinco menggantikan Antonio Cassano pada menit 83. Masuknya penyerang mungil itu ternyata tidak mengubah keadaan. Serangan Italia justru semakin mudah dipatahkan barisan pertahanan Kroasia.
Serangan Italia yang mengendur pun dimanfaatkan Kroasia untuk meningkatkan serangan. Beruntung, barisan pertahanan Italia bermain rapi dan terorganisir sehingga mampu mematahkan serangan Kroasia.
Skor imbang 1-1 pun terjaga hingga peluit akhir dibunyikan. Atas hasil imbang ini, peluang Kroasia untuk lolos ke perempat final semakin besar karena telah mengantungi 4 poin. Sedangkan, bagi Italia, dengan perolehan dua angka, peluang juara Piala Dunia 2006 ini untuk lolos ke perempat final semakin kecil.
Italia: 1-Gianluigi Buffon, 16-Daniele De Rossi, 3-Giorgio Chiellini, 9-Leonardo Bonucci, 5-Thiago Motta, 8-Claudio Marchisio, 21-Andrea Pirlo, 13-Emanuele Giaccherini, 2-Christian Maggio, 10-Antonio Cassano, 9-Mario Balotelli
Kroasia: 1-Stipe Pletikosa, 13-Gordon Schildenfeld, 5-Vedran Corluka, 2-Ivan Strinic, 11-Darijo Srna, 8-Ognjen Vukojevic, 10-Luka Modric, 20-Ivan Perisic, 7-Ivan Rakitic, 9-Nikica Jelavic, 17-Mario Mandzukic
Wasit: Howard Webb
sumber: tribunnews.com
0 komentar:
Posting Komentar
Nggak usah sungkan buat nanya atau nulis disini, selaw aja.
Jangan lupa klik iklannya juga ya, buat support kami :)))