Pengalaman Saat Membagi Zakat Fitrah

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTjY_WNB-hL-BHQ5LV82AlJaidQYJf-gDWyUXcRBtbwWXkQh48S0hX9ng1Kx9-tvGi6XN62WfIbxj6yqglmHrgXD3ExbXdrLVFc6jE8ALyeQFKKeOW8ftlJIBwb-2SrMD09fkmXh4HQ8s/s1600/Zakat.jpg
Di posting sebelumnya kita telah bersama-sama membahas apa itu zakat dan ketentuannya. Di posting kali ini, saya akan membagi sedikit cerita atau pengalaman saat membagi zakat fitrah di bulan Ramadhan. Berikut kisahnya.


Pengalaman ini benar-benar saya alami sekitar 2 tahun yang lalu atau ketika saya duduk di kelas 8 SMP. Saat itu saya adalah pengurus OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) di sekolah saya. Disini saya sebagai kasie Ketakwaan Terhadap Tuhan YME. Yang pasti tugas dari kasie ini adalah mempersiapkan dan menjalankan kegiatan yang berhubungan dengan keagamaan, termasuk kegiatan di bulan Ramadhan lalu.

Seperti tahun sebelumnya, ber-zakat fitrah di sekolah menjadi kegiatan yang menjadi rutinitas. Dengan Amil (Panitia) adalah kalangan siswa sendiri khususnya untuk pengurus OSIS. Dan saya pun termasuk pemegang peranan penting bersama mitratama (ketua) OSIS karena saya menjadi kasie Ketakwaan Terhadap Tuhan YME.

Kegiatan zakat pun dimulai dengan pengumpulan zakat secara bergiliran per kelas selama satu minggu. Tujuan dari penggiliran zakat ini agar tidak terjadi "keributan" karena pengumpulannya hanya dilakukan di satu lokasi. Selama satu minggu ini, kami selaku amil zakat fitrah bertugas menerima zakat dari seluruh siswa mulai dari kelas 7 hingga kelas 9 baik berupa beras ataupun uang seharaga beras tersebut. Tidak ada masalah dalam hal ini karena kami telah membagi tugas secara bergiliran pula.

Setelah pengumpulan berakhir, kini saatnya untuk membagikan zakat tersebut. Zakat tersebut dibagikan kepada siswa dan tetangga sekolah yang berhak menerimanya. Sebelum itu, kami pun mempersiapkan beras yang akan dibagikan. Kegiatan pertama yang harus kami lakukan adalah membelikan beras dengan uang dari zakat siswa. Masalah pertama pun kini datang. Pengantar beras yang kami pesan di hari sebelumnya pun telat datang. Dan hasilnya pun tak sesuai dengan rencana yang telah kami buat. Itulah yang menjadi ujian kesabaran kami yang pertama.

Setelah lebih dari 30 menit dari keterlambatan itu, akhirnya pesanan datang juga. Kami pun bergegas untuk membungkus beras tersebut dan beras dari zakat dengan kantung plastik yang berlabel sekolah. Dengan gotong royong seluruh panitia, Alhamdulillah akhirnya kegiatan ini dapat terselesaikan walau tenaga kami pun agak sedikit berkurang.

Setelah kegiatan tersebut, sekarang tugas kami untuk membagi zakat fitrah tersebut kepada penerima yang berhak menerima. Yang pertama adalah membagikan kepada siswa yang berhak menerima. Siswa yang berhak menerima pun dipanggil untuk menerima zakat tersebut. Setelah semuanya hadir di ruang OSIS yang digunakan untuk zakat, beras pun dibagikan dengan ukuran yang telah ditentukan. Alhamdulillah seluruh siswa yang berhak menerima telah mendapatkan zakat fitrah ini.

Kegiatan pun tak cukup sampai disini karena kami juga harus membagikan kepada tetangga sekolah yang berhak menerimanya. Kegiatan ini adalah kegiatan yang paling melelahkan karena pembagian zakat dilakukan secara "door to door" atau dari pintu ke pintu yang berarti kami harus mengantar beras zakat ini kepada warga sekitar sekolah yang berhak menerimanya.

Kegiatan ini kami lakukan secara berkelompok dengan membagi bagian blok per blok. Kami pun membawa beras zakat tersebut dengan becak atau sepeda. Bahkan sebagian dari kami hanya menggendong tas yang berisi beras tersebut. Saat itu kurang lebih pukul 11.30 siang. Bisa dibayangkan, di cuaca yang sangat terik itu kami membawa beras zakat yang cukup berat tersebut. Sangat-sangat terik cuaca saat itu.

Cuaca panas terik, bawaan yang berat, langkah dari rumah ke rumah, membuat kami harus merasakan letih yang sangat membara dan membakan energi dan tenaga kami serta menambah rasa haus kami. Banyak godaan selama kami membagi zakat, seperti para pedagang atau warung. Sungguh-sungguh melelahkan.

Alhamdulillah setelah semua selesai, kami hanya bisa tiduran di mushola karena rasa lelah yang berlebihan di bulan puasa. Tapi kami semua pun ikhlas menyalurkan zakat tersebut untuk bersama. Dan di balik semua itu kami mendapatkan hikmah tiada tara. Yakni rasa saling berbagi dan mengasihi antar umat seagama maupun antar umat beragama. Hikmah tersebut memberikan pelajaran yang begitu indah dan sangat bermanfaat bagi kami. Alhamdulillahhi Robbil 'Alamin. . . . .
Lomba Blog Pojok Pulsa Agustus 2012

9 komentar:

Nggak usah sungkan buat nanya atau nulis disini, selaw aja.
Jangan lupa klik iklannya juga ya, buat support kami :)))