Jerman Minta Penerapan Teknologi Garis Gawang Di Euro 2012, Blatter Setuju, Platini Menolak

 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgthbwKnaSdHlCa17wx5RmLPfyL7V4Fv-jnTy9WzaJ3pYbIEvqcFEXc1XAd_nN3zzhleqpk_LOIPYQai2D4zi14QqnOnNu2Lt5kl-D5AcpcAZAnM3h-4_3KbOd6h6YbWOh4k8fBeHr65Ic2/s1600/garis+gawang+piala+eropa.jpg
Gelandang Jerman Sami Khedira dan Thomas Mueller mendukung penerapan teknologi garis gawang setelah Ukraina tersingkir dari Euro 2012 secara menyakitkan karena gol penyama kedudukannya melawan Inggris tidak disahkan wasit.


Jerman yang akan menghadapi Yunani di perempat final Euro 2012 Jumat di Gdansk dan kedua pemain Jerman itu mengatakan mereka berharap olahraga ini sesegera mungkin memperkenalkan teknologi garis gawang sebelum terlambat.

Sementara itu pada Rabu, Sepp Blatter, presiden FIFA, men-tweet: "Setelah pertandingan semalam (teknologi garis gawang) bukan lagi alternatif, melainkan sebuah kebutuhan".

Ukraina tersingkir atas kekalahan 1-0 dari Inggris pada Selasa karena gol tuan rumah tersebut tidak disahkan. Gol menyamakan kedudukan pada babak kedua namun wasit Viktor Kassai meneruskan permainan meskipun tayangan ulang menunjukkan tembakan Marko Devic telah melewati garis gawang.

Sebagai uji coba, kejuaraan Eropa kali ini menempatkan asisten wasit di belakang gawang masing-masing, namun penerapkan teknologi garis gawang di turnamen masa depan untuk mencegah kesalahan lebih lanjut dirasakan sangat perlu.

Saat Inggris memimpin pertandingan di Donetsk, gol Devic di menit ke-62 yang seharusnya menyamakan kedudukan kemudian ditolak, meskipun tayangan ulang menunjukkan bek Inggris John Terry menyapu tembakan pemain Ukraina itu setelah bola melewati garis batas gawang namun kesemua lima wasit melewatkannya.

"Saya pikir setiap orang memiliki pendapat masing-masing, tapi saya benar-benar berpikir kejadian itu dapat sangat menyakitkan," kata Khedira dan Mueller setuju: "Pada dasarnya, alat bantu teknologi sangat penting dan adil."

"Selalu pahit (ketika wasit membuat kesalahan), tetapi kita adalah manusia, kita melakukan kesalahan. Ada banyak hal yang terjadi pada setiap orang."

Ini bukan pertama kalinya tim Inggris terlibat dalam kontroversi teknologi garis gawang setelah pemain tengah Frank Lampard dianulir golnya dalam kekalahan 4-1 Putaran 16 besar Piala Dunia dari Jerman dua tahun lalu.

Gol dianulir di Donetsk mempengaruhi posisi perempat final Euro 2012 dengan Inggris dan Perancis lolos meskipun Swedia mengalahkan Prancis 2-0 di Kiev.

Di perempat final, Prancis akan melawan juara bertahan Spanyol di Donetsk pada hari Sabtu, sementara Inggris menghadapi Italia di Kiev pada Minggu.

Blatter: Teknologi Garis Gawang, Platini: Wasit Ke Lima

http://bolastar.com/wp-content/uploads/2011/12/sepp_blatter.jpg
http://topnews.in/sports/files/michel_platNI.jpg
Presiden Organisasi Sepak Dola Dunia (FIFA) Sepp Blatter kembali menyerukan penerapan teknologi garis gawang setelah insiden dalam pertandingan Inggris dan Ukraina dalam Piala Eropa.

Inggris menang 1-0 dalam laga Selasa (19/06) di Donetsk. Namun tendangan pemain Ukraina Marko Devic yang terlihat telah melintas garis gol tidak disahkan wasit.

Penerapan teknologi garis gawang akan ditentukan dalam pertemuan Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB) pada 5 Juli di Zurich, Swiss.

"Setelah pertandingan itu, teknologi garis gol bukan lagi merupakan alternatif namun perlu," kata Blatter melalui akun Twitter.

Sementara Presiden Organisasi Sepak Bola Eropa (UEFA) Michel Platini lebih cenderung memilih sistem yang menggunakan lima wasit.

Namun ia mengatakan bahwa pertemuan IFAB di Zurich dapat menentukan salah satu sistem gol yang telah diuji coba.

Bila pertemuan itu berhasil menentukan salah satu sistem, asosiasi sepak bola dapat memutuskan apakah akan menggunakan teknologi garis gawang. Tetapi UEFA masih tetap dapat menentukan perlu tidaknya menerapkan sistem itu.

UEFA menggunakan Piala Eropa 2012 untuk menguji sistem dengan menggunakan lima wasit, dua wasit garis dan dua asisten tambahan di samping gawang.

Liga Primer Inggris sebelumnya menyatakan ingin mengubah sistem itu.

Dalam pertandingan antara timnas Inggris dan Jerman saat Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, tendangan gelandang Frank Lampard melewati kiper Jerman Manuel Neuer. Gol Lampard dapat menyamakan kedudukan 2-2 saat itu, namun pertandingan berakhir dengan kekalahan Inggris 1-4.

Platini mengatakan bila ada asisten wasit yang berada di samping gawang saat itu, mereka dapat memastikan apakah gol Lampard telah melewati garis gawang atau tidak.

Ketua wasit UEFA Pierluigi Collina tetap mendukung pertandingan dengan menggunakan wasit. Ia mengatakan keputusan wasit dalam kasus serupa pada dua pertandingan sebelumnya tepat.

"Kami pernah membuat kesalahan. Saya berharap kami tidak pernah melakukan kesalahan. Wasit adalah manusia dan manusia melakukan kesalahan," kata Collina.

sumber:
yahoo.com
metrotvnews.com 

0 komentar:

Posting Komentar

Nggak usah sungkan buat nanya atau nulis disini, selaw aja.
Jangan lupa klik iklannya juga ya, buat support kami :)))