Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu, tanah air Indonesia
Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia
Kami Putra dan Putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia
Selamat Hari Sumpah Pemuda.
Sebagian akan bertanya, "Ah, ini orang nggak tahu tanggal sumpah pemuda atau gimana, ya?" Memang sudah barang tentu jika Sumpah pemuda telah satu bulan terlewat. Namun, apakah semangat Sumpah Pemuda akan hilang begitu saja setelah satu bulan berselang?
Semangat Sumpah Pemuda bisa jadi hanya akan terlihat jika hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober, tiba. Mengadakan upacara bendera, lomba-lomba peringatan Sumpah Pemuda, dan lain sebagainya. Namun, setelahnya? Nihil. Seakan sumpah pemuda sudah hilang dari muka bumi. Tahun depan tiba-tiba muncul kembali. Padahal sumpah pemuda bukan hanya serimonial semata.
Hal ini dapat kita lihat bersama melalui cerminan pemuda dan pemudi setelah hari sumpah pemuda terlewat. Luntur begitu saja. Upacara misalnya. Pada hari besar seperti hari sumpah pemuda, pemuda yang berupacara di sekolahnya dengan khidmat. Namun, apa yang terjadi setelahnya? Upacara saja masih sering berincang sendiri dengan sebelahnya atau lebih parahnya bermain smartphone kesayangan. Hal itu sunggu perbuatan yang tercela, merusak moral bangsa. Padahal jika dibandingkan perjuangan pemuda masa lalu jauh lebih berat daripada perjuangan pemuda zaman ini. Betul, berdiri khidmat maksimal 1,5 jam jauh lebih mudah daripada memperjuangan persatuan dan kesatuan untuk kemerdekaan Indonesia, bukan?
Sumpah pemuda sebenarnya bukan hanya sekadar hari besar yang harus dirayakan dengan upacara semata. Pun bukan untuk dirayakan secara megah, meriah, dan besar-besaran. Tapi Sumpah Pemuda untuk dipelajari dan dimaknai. Ya, betul, dipelajari dan dimaknai dengan sungguh-sungguh untuk meneladani dan meniru kisah pemuda terdahulu.
Lalu apa yang dapat kita lakukan sebagai pelajar untuk memaknai?
Kami Putra dan Putri Indonesia Mengaku Bertumpah Darah Satu,
Tanah Air Indonesia
Sebagai seorang pelajar, hendaknya kita belajar yang rajin untuk membahagiakan diri kita dan orang tua pada khususnya dan nusa dan bangsa pada umumnya. Untuk itu, hal kecil untuk mencapai sesuatu yang besar adalah belajar. Belajar dalam segala hal, belajar dari lingkungan, maupun belajar dari kesalahan diri kita sendiri. Dengan belajar tekun, kita dapat menjadi insan yang bermutu tinggi dan berguna bagi Indonesia.Demi meraih hasil yang kita inginkan, kita dapat mencontoh dan meniru ketekunan belajar para pemuda yang berhasil menjuarai Olimpiade Sains Internasional, seperti siswa dan siswi yang berhasil memborong 14 emas, 10 perak, dan 8 perunggu dalam ajang The 3rd Asian Science and Mathematics Olympiad for Primary Schools (ASMOPS) tahun 2013 di Grand Royal Panghegar, Bandung, 9-13 November 2013.
Juara ASMOPS 2013, Membanggakan Indonesia dalam akademik |
Juara ASMOPS 2013, Membanggakan Indonesia dalam akademik |
Tak hanya dalam ajang akademik, kita juga dapat mencontoh pemuda dalam bidang olahraga, khususnya para pemuda yang tergabung dalam timnas U-19 telah berhasil menjurai kejuaraan AFF-U19 tahun 2013 dan berhasil lolos menuju kejuaran AFF-U19 tahun 2014 mendatang.
Timnas U-19, Membanggakan Indonesia dalam bidang olahraga |
Kami Putra dan Putri Indonesia Mengaku Berbangsa Satu,
Bangsa Indonesia
Sebagai seorang pelajar, hendaknya kita belajar yang rajin, bukan tawuran. Ya, seperti kita ketahui bersama, tawuran telah mewabah dalam dunia pendidikan, bahkan telah menewaskan beberapa orang siswa. Hal yang tak layak dilakukan oleh para pelajar Indonesia.Jika ingin tawuran, tawuranlah menggunakan otak dan pemikiran, bukan tawuran fisik yang hanya mengandalkan otot. Tawuranlah secara baik-baik, misalnya dengan menantang sekolah lain untuk lomba sains, lomba cerdas cermat, atau menantang sekolah lain untuk mengadakan pertandingan persahabatan sepak bola atau basket. Tentu hal itu akan jauh lebih berguna. Dan tentu saja akan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, bukan menghancurkannya.
Kami Putra dan Putri Indonesia Menjunjung Tinggi Bahasa Persatuan,
Bahasa Indonesia
Atau malah kita lebih bangga berbahasa Inggris agar terlihat keren daripada yang lain? Maka ketahuilah bahwa Bahasa Indonesia kini hampir sejajar dengan bahasa Inggris. Bahkan Bahasa Indonesia telah menjadi pelajaran wajib sekolah di Autralia dan Singapura. Maka berbanggalah menjunjung bahsa Indonesia dengan terus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Memaknai Sumpah Pemuda bukan hanya 28 Oktober,
tapi selamanya, seumur hidup kita.
0 komentar:
Posting Komentar
Nggak usah sungkan buat nanya atau nulis disini, selaw aja.
Jangan lupa klik iklannya juga ya, buat support kami :)))