Teringat aku peristiwa malam itu
kala aku duduk sendiri terdiam di meja belajarku. Seperti biasa, aku bersiap
mengerjakan tugas sekolah yang melimpah ruah. Aduh, tugas yang merepotkan saja.
Tapi, aku mencoba berpikir positif. Tak apalah namanya juga pelajar, terlebih
tingkat SMA.
Kali ini buku tulis agama telah ku
buka. Al-Quran terjemahan berukuran 15x20cm telah ditangan. Saatnya mengerjakan
tugas untuk menulis kembali surat-surat pendek, sekaligus menghafal.
Kubuka perlahan Al-Quran itu.
Seketika aku terhenti di beberapa lembar pertama. Dahiku mengerut. Pandanganku
tertuju pada arti sebuah ayat.
“Sesungguhnya
rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah) manusia, ialah Baitullah
yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.”
(Q.S. Ali Imran: 96)
Pikiranku sukses teralihkan oleh
ayat itu. Aku teringat cita-citaku yang telah lama ingin sekali ku lakukan,
hingga aku tak bisa tidur malam itu. Ya
Allah, kapan itu bisa jadi?
Ingin sekali aku meneteskan air
mata. Ingin sekali cita-cita itu segara datang menghampiriku. Ya Allah, kapan aku bisa memberangkatkan
ibuku ke Baitullah?
Aku pun terus berusaha untuk
mencapai cita-cita itu. Setiap hari kusisihkan uang sakuku untuk ibu. Bahkan
tak jarang aku harus berpuasa jajan untuk mempercepat menggapai cita-cita ini.
Ibu,
semua ini kulakukan untukmu.
Kini, 1 tahun berlalu, ku buka
tabunganku. Ternyata, masih jauh dari harapan. Namun, aku akan selalu
menyisihkan uang sakuku, demi menggapai cita-citaku, memberangkatkan ibu ke Baitullah. Meski aku tahu aku hanya
seorang siswa SMA yang belum berpenghasilan, namun aku percaya Man Jadda Wa Jadda, barangsiapa yang
berusaha dengan sungguh-sungguh, niscaya ada jalan menuju kesuksesan.
Ibu, aku akan memberangkatkanmu ke Baitullah esok! Aamiin....
0 komentar:
Posting Komentar
Nggak usah sungkan buat nanya atau nulis disini, selaw aja.
Jangan lupa klik iklannya juga ya, buat support kami :)))