لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
Laqad kaana lakum fii rasuulillahi uswatun hasanatulliman kaana yarjuullaha walyawmal akhira wadzakarallaha katsiira(n)
Artinya:
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (Q.S. Al-Ahzab ayat 21)
***
Rasulullah Muhammad SAW adalah penutan untuk seluruh umat manusia di dunia. Beliau selalu sabar, rendah hati, cerdas, jujur, dan sifat terpuji lainnya. Boleh jadi tak ada lagi sifat buruk yang menghitamkan hati beliau. Bahkan semua sifat terpuji (akhlakul karimah) ada pada diri beliau. Tak ada yang terlewat.
Pernah penulis mendapatkan cerita dari guru penulis.
Suatu ketika Rasulullah sedang berjalan menuju masjid untuk melakukan sholat. Di tengah perjalanan, seorang pemuda dengan lantang menghina beliau, bahkan melampari dengan batu. Tak hanya itu, pemuda itu juga sempat meludahi beliau. Tapi Rasulullah tak marah atau apa. Hanya sekadar tersenyum melanjutkan perjalanan.
Suatu ketika pemuda itu sakit keras, Rasulullah menerima kabar tersebut dari sahabat beliau. Dengan senang hati, Rasulullah datang ke rumah pemuda itu. Dengan ramah beliau mengetuk pintu dan mengucapkan salam. Awalnya Rasulullah ditolak oleh pihak keluarga. Namun akhirnya diterima.
Rasulullah segera menemui pemuda itu dengan muka secerah mentari. Ketika tahu Rasulullah datang, pemuda itu merasa sangat takut. Dikiranya Rasulullah akan membalas perbuatannya lampau. Ternyata itu salah. Justru Rasulullah datang untuk menghibur pemuda itu. Bahkan beliau sempat untuk menyuapi makanan pemuda itu.
Subhanallah....
Begitu sabarkah beliau? Bayangkan jika kita yang dihina, dilempar batu, dan diludahi. Pasti kita akan marah, mengumpat, atau bahkan membalas perbuatan itu dengan lebih besar. Tapi tidak untuk Rasulullah. Beliau tetap sabar.
Selain sabar, Rasulullah juga jujur dalam berbagai hal, misalnya saja dalam jual-beli.
Dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW pernah berjalan melewati onggokan makanan yang akan dijual. Lalu beliau memasukkan tangannya ke dalam onggokan itu, maka tanpa diduga sebelumnya, jari-jari tangan beliau menyentuh sesuatu yang basah. Kemudian beliau keluarkan jari-jarinya yang basah itu seraya bertanya, "Ada apa di dalamnya ini?" Orang yang mempunyai makanan tersebut menjawab, "Mungkin basah karena kehujanan ya Rasulullah?" Lalu Rasulullah pun bertanya lagi kepadanya, "Mengapa tidak kamu letakkan yang basah itu di atas agar supaya dapat diketahui orang lain? Barang siapa yang menipu, maka ia bukan termasuk umatku.(HR. Muslim)Rasulullah Muhammad SAW is My Idol
Pati, 14 Januari 2014
0 komentar:
Posting Komentar
Nggak usah sungkan buat nanya atau nulis disini, selaw aja.
Jangan lupa klik iklannya juga ya, buat support kami :)))