ثُمَّ أَوْرَثْنَا الْكِتَابَ الَّذِينَ اصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِّنَفْسِهِ وَمِنْهُم مُّقْتَصِدٌ وَمِنْهُمْ سَابِقٌ بِالْخَيْرَاتِ بِإِذْنِ اللَّهِ ذَلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِيرُ
Tsumma awratsnalkitaaba alladziinastafayna min 'ibadina faminhum thalimun linafsihi waminhum muqtasidun waminhum sabiqun bilkhayrati biidznillahi dzalika huwalfadlulkabiir(u)
Artinya:
Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar. (Q.S. Al-Fathir ayat 32)
***
Dari ayat tersebut di atas kita semua pasti sudah dapat menyimpulkan bahwa di dunia ini terbagi atas 3 golongan umat manusia, yakni:
- Thalimun Linafsih. Pada golongan ini, orang-orang yang berada di dalamnya ialah orang yang mendzalimi (menganiaya) dirinya sendiri. Maksudnya ialah orang yang lebih suka melakukan dosa atau lebih banyak melakukan kesalahan daripada kebaikannya. Contohnya, orang yang suka mencuri tapi lupa dengan sholat, puasa, zakat, dan lain sebagainya.
- Muqtasid. Yakni orang yang berada pada pertengahan. Kebaikan dan keburukan dijalankan secara bersama-sama, berjalan terus menerus. Misalnya orang yang suka mencuri, tapi masih menjalankan sholat, puasa, zakat.
- Sabiqun bilkhayrat. Yang termasuk golongan ini ialah orang yang lebih mengutamakan ibadahnya daripada urusan gelamor duniawi yang menimbulkan dosa. Sholat terus menurus secara khusyuk, puasa, zakat, dan menjauhi segala sesuatu yang haram.
Maha Suci Allah Dengan Segala Firman-Nya.
Pati, 15 Januari 2014
0 komentar:
Posting Komentar
Nggak usah sungkan buat nanya atau nulis disini, selaw aja.
Jangan lupa klik iklannya juga ya, buat support kami :)))