ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Dlaharalfasaadu fiilbarri walbahri bima kasabat aydiinnaasi liyudziiqahum ba'dhalladzii 'amiluu la'allahum yarji'uun(a)
Artinya:
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena
perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka
sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke
jalan yang benar). (Q.S. Ar-Rum ayat 41)
***
Pada musim hujan ini, banjir menjadi agenda rutin di seluruh pelosok Nusantara. Contohnya saja Jakarta, Ibu kota tercinta yang telah menjadi langganan banjir, pada tahun ini lagi-lagi dilanda banjir.
Salah Siapa?
Di sini sebenarnya penulis tidak mau menyalahkan siapa-siapa akan hal ini. Tapi biarkan ayat ini yang menjawab.
Dalam ayat ini, tertulis bahwa semua itu adalah salah kita sendiri. Untuk itu marilah kita berkaca tentang apa yang kita perbuat. Misalnya saja banjir. Marilah kita bercermin tentang apa yang telah kita lakukan. Dari hal yang ringan, membuang sampah misalnya. Dimana kita membuang sampah? Sudahkah kita membuang sampah di tempat yang sesuai atau malah membuang sampah hanya melemparkan ke sungai? Ingat saja, air akan mengembalikan apa yang kita beri.
Tak hanya banjir. Bencana yang katanya disebabkan oleh alam pun sebenarnya adalah salah kita. Tsunami misalnya. Memang secara kasap mata kita tak melakukan apa pun. Tapi marilah kita bercermin dosa apa yang telah kita perbuat?! Dosa yang membuat Allah memperingatkan kita.
Penulis tidak ingin menggurui siapapun di sini. Tapi penulis hanya mengingatkan sebelum Allah SWT yang mengingatkan.
Maha Suci Allah Dengan Segala Firman-Nya.
Pati, 16 Januari 2014
0 komentar:
Posting Komentar
Nggak usah sungkan buat nanya atau nulis disini, selaw aja.
Jangan lupa klik iklannya juga ya, buat support kami :)))